To be honest

Apa aku salah jika aku lebih suka mengaplikasikan perasaanku ke dalam tulisan lalu menuliskannya menjadi sebuah kalimat, daripada mengaplikasikan rumus matematika ke dalam soal-soal, yang sudah sangat jelas hati dan otakku menolaknya mentah-mentah

Apa aku salah jika aku lebih suka memahami kalimat-kalimat sastra yang terkadang aku tidak mengerti maknanya tapi bisa membuat hati dan wajahku tersenyum, daripada memahami rumus matematika yang random, terdapat angka dan juga huruf yang berdampingan. Membuat seluruh syaraf dibadanku enggan.

Apa aku salah jika aku menolak matematika dan otakku menolak untuk mencernanya?
Siapa yang salah, aku atau matematika?

p.s : ini post paling jujur dari hati yang paling dalam. Halah.
Terkadang matematika menjadi sangat baik, contohnya seperti statistika yang lebih mudah menghitungnya dibanding materi yg lain. Terkadang juga dan lebih sering matematika membuat otakku serasa mati. Ah
Andai, ujian nasional/sbmptn/ujian mandiri, matematika tidak masuk di dalamnya, pasti aku bisa lebih tenang.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Treatment "Fantastic Beauty" by Laseca

a wishlist // sebuah tugas menulis kreatif

Im just little girl