Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2016

Luka

Tidak sama seperti sebelumnya. kali ini aku menulis dalam perasaan kesal dan marah. tapi perlu kau ketahui, memendam amarah sangatlah lebih mudah daripada harus memendam rindu. dan kini aku sedang melakukan keduanya. ketika aku merindu, perlahan lahan aku menggoreskan luka di tubuh sendiri. sebenarnya aku pun tidak mau merindukan bajingan itu. luka. menyebutnya bajingan membuatku marah, merindunya membuatku luka.  cinta dan kawan kawannya memang selalu menimbulkan luka. bahkan, kalimat sayang yang lembut sekalipun. sedangkan rindu, rindu adalah bagian yang paling melukai. luka dari segala luka. dan kini aku terluka oleh rindu yang entah darimana datangnya. tidak jarang rinduku berubah menjadi pikiran pikiran yang memenuhi kepalaku, sehingga membuatku memakai barang pemberianmu, memutar rekaman berdurasi 20 detik yang kau kirim, dan membuka fotomu. bahkan, rindu itu juga berubah menjadi kata umpatan dan air mata.  dikutuk rindu, membuatku jadi bodoh. aku tak mengerti apakah aku har