Aku.

Hanya manusia yang jauh dari kata sempurna, yang jauh dari kata berguna, apalagi pintar. Tapi dekat dengan kata bodoh. Ya, bodoh. Bodoh itu mencakup semuanya; tidak berguna, tidak bisa melakukan apa-apa. Itu kata mereka. Jika saja aku bisa menghilangkan satu kata saja di dunia ini, maka kata bodoh lah yang akan aku hilangkan. Aku buang jauh-jauh. Tidak ada satupun orang yang bodoh di dunia ini. Sedangkan pintar, pintar itu arti katanya luas.  
If they can do things that you can't, it doesn't mean they are smart and you're stupid.

Hanya dianggap debu oleh orang sekitarnya. Ironinya lagi, oleh orang - orang terdekatnya.
Manusia yang sedang mencari jalan menuju tempatnya, tempat yang seharusnya ia berada. Tempat yang ia gunakan untuk merangkai impiannya menjadi kenyataan.
Aku harus tau dimana jalan hidupku. Kemana aku harus pergi, dimana aku harus berada.

Tidak mudah untuk melewati jalan itu dan mencapai tempat yang aku tuju. Terkadang aku harus menutup telingaku rapat-rapat agar tidak mendengar ribuan terpaan kata-kata yang tajam seperti pisau rajam, menyakitkan. Bukan hanya telingaku saja yang sakit, tapi hati. Organ yang paling mudah rusak, jika mendengar kata-kata menyakitkan itu.

Tidak mudah untuk menghiraukan tawa dan olokan yang keras, mungkin klakson kereta api kalah kerasnya dengan olokan mereka.
Entah dengan apa aku bisa melawan mereka. Tangisan tiap malam tentu saja tak mempan. Senjata ku hanyalah doa dan usaha. Meminta perlindungan pada Tuhan,  meminta kehendak dan kemurahan hati-Nya agar aku bisa melewati jalan itu melewati semua terpaan kata kata tidak bertanggung jawab, dan menemukan tempatku. Sehingga mereka diam membisu dan melihatku.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Treatment "Fantastic Beauty" by Laseca

Im just little girl

a wishlist // sebuah tugas menulis kreatif